Bagi Anda yang sedang merencanakan acara Maulid dan masih bingung mencari inspirasi untuk sajian jajanan, berikut rekomendasi menarik yang dapat menjadi ide untuk mensukseskan acara Anda
Category Article 1
| 88 Views
Dalam rangka menyemarakkan acara Maulid Nabi, beragam kegiatan keagamaan dan sosial sering kali diadakan, termasuk pembagian makanan dan jajanan. Bagi Anda yang sedang merencanakan acara Maulid dan masih bingung mencari inspirasi untuk sajian jajanan, berikut rekomendasi menarik yang dapat menjadi ide untuk mensukseskan acara Anda.
Berikut adalah daftar makanan khas yang sering disajikan saat Maulid Nabi dari berbagai daerah di Indonesia.
Salah satu jajanan khas yang sering muncul saat perayaan Maulid Nabi adalah Kuah Beulangong yang merupakan hidangan khas Aceh yang berbahan dasar dari daging kambing.
Umumnya, hidangan ini disajikan dalam jumlah porsi yang besar dan dimasak dalam belanga besar. Dan menariknya, dalam tradisi Aceh mengharuskan hidangan ini hanya dimasak oleh kaum pria.
Ketupat biasa dibuat oleh masyarakat dalam rangka menyambut hari besar. Seperti halnya saat perayaan Maulid Nabi, ada salah satu tradisi berupa pembuatan Ketupat Sumpil yang dilakukan secara bersama-sama oleh masyarakat.
Jajanan khas ini jelas berbeda dari ketupat biasanya, dimana Ketupat Sumpil menggunakan daun bambu untuk membungkus dan membentuknya menjadi limas segitiga, bahkan bentuknya hampir mirip seperti bacang.
Nasi tumpeng merupakan simbol budaya yang khas bagi masyarakat Indonesia, terutama dalam merayakan momen-momen penting, termasuk perayaan Maulid Nabi.
Hidangan ini umumnya tidak hanya terdiri dari nasi kuning, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai lauk pelengkap yang mencerminkan keragaman kuliner Indonesia.
Penyajian nasi tumpeng dalam perayaan Maulid Nabi mencerminkan penuh rasa syukur dan penghormatan.
Nasi Kebuli Betawi di Jakarta merupakan hidangan yang sering disajikan saat perayaan Maulid Nabi. Hidangan ini tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga sebagai kudapan yang memuaskan selera. Nasi kebuli disajikan dalam baki berukuran sedang hingga besar, lengkap dengan potongan daging ayam atau kambing.
Satu baki biasanya cukup untuk dinikmati bersama beberapa orang, mencerminkan nilai kebersamaan dalam budaya Betawi. Penyajian ini menjadi simbol ikatan sosial yang kuat, di mana setiap orang dapat menikmati hidangan ini secara bersamaan dari wadah yang sama.
Nasi Suci Ulam Sari dikenal sebagai Sego Ingkung dan merupakan salah satu kuliner khas Jawa Timur yang sering disajikan dalam perayaan Maulid Nabi. Hidangan ini terdiri dari ayam yang dimasak utuh dengan bumbu-bumbu khas yang memiliki cita rasa yang kaya rempah. Penyajian Nasi Suci Ulam Sari tidak hanya soal menggugah selera, tetapi juga melambangkan nilai budaya dan tradisi yang mendalam di masyarakat Jawa Timur.
Endog-Endogan di Banyuwangi merupakan tradisi yang kaya akan makna dalam peringatan Maulid Nabi. Dalam acara ini, telur rebus dihias dengan ornamen dan lukisan yang menarik, kemudian ditancapkan pada batang pisang untuk diarak keliling desa.
Kegiatan ini tidak hanya menambah suasana meriah, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan sosial di masyarakat. Bunga telur yang diarak akan dibagikan kepada warga setempat, sehingga semua dapat menikmati momen kebersamaan ini. Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan syukur dalam merayakan kelahiran Nabi Muhammad.
Jajanan khas yang sering muncul saat perayaan Maulid Nabi selanjutnya adalah Ampyang Maulid. Ini adalah tradisi yang diadakan untuk menyambut dan merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, khususnya di kalangan masyarakat Jawa.
Dalam tradisi ini, nasi dibungkus dengan daun jati, disertai lauk dan pelengkap lainnya kemudian disusun menjadi tumpukan menyerupai gunung. Tumpukan nasi bungkus ini selanjutnya dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk syukur dan penghormatan.
Gunungan Maulid adalah tumpukan makanan yang disusun menyerupai gunung, yang berisikan berbagai jajanan khas yang akan dinikmati bersama oleh masyarakat.
Tradisi ini biasanya berlangsung pada acara Grebeg Maulud yang diselenggarakan oleh komunitas di Yogyakarta dan Surakarta, sebagai bentuk penghormatan dan perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Kue Kolombengi adalah salah satu jajanan ikonik yang sangat khas dalam Tolangga. Tolangga sendiri merupakan wadah tradisional yang digunakan untuk menyajikan beragam hidangan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kalangan masyarakat Gorontalo.
Sebenarnya, selain Kue Kolombengi masih terdapat pula hidangan lain seperti lalampa, nasi kuning, dan bajoe. Dengan begitu, keberadaan kue Kolombengi tidak hanya memperkaya ragam kuliner, tetapi juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, terutama saat perayaan Maulid Nabi di Gorontalo.
Kue Karas-kara merupakan salah satu kuliner tradisional yang kaya akan cita rasa dan sejarah. Terbuat dari kombinasi tepung beras dan gula merah, kue ini diolah dengan teknik penggorengan yang unik menggunakan alat khusus. Proses ini menghasilkan tekstur yang khas, menyerupai gumpalan serat halus yang menggugah selera.
Dulunya, jajanan khas ini disajikan dalam rangka merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai bentuk penghormatan dan perayaan. Dan saat ini, Kue Karas-kara telah menjadi oleh-oleh khas dari Banggai, khususnya di kalangan suku Saluan dan hingga kini semakin dikenal oleh banyak orang.
Itulah beberapa jajanan khas yang sering ada saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Agar menjadi favorit banyak orang, jangan lupa kreasikan jajanan yang Anda buat dengan menarik ya. Semoga menjadi inspirasi buat Anda yang akan merayakan acara Maulid Nabi. Selamat mencoba!
Baca Juga: 8 Resep Jajanan dan Masakan dari Tepung Maizena: Enak dan Mudah Dibuat