Cita rasa kue tradisional masih sangat diminati hingga saat ini, terutama di Indonesia. Pasti kalian sudah sering menemui berbagai kue tradisional di pasar, bukan? Namun, tahukah kalian bahwa setiap kue yang sering kalian nikmati ini memiliki kisah sejarah yang menarik? Ayo, kita simak beberapa kisah menariknya di bawah ini.
Category Article 1
| 2497 Views
Cita rasa kue tradisional masih sangat diminati hingga saat ini, terutama di Indonesia. Pasti kalian sudah sering menemui berbagai kue tradisional di pasar, bukan? Namun, tahukah kalian bahwa setiap kue yang sering kalian nikmati ini memiliki kisah sejarah yang menarik? Ayo, kita simak beberapa kisah menariknya di bawah ini.
Ini adalah kisah menarik tentang berbagai kue tradisional Indonesia.
1.Serabi
Serabi yang juga dikenal sebagai pancake lokal, memikat dengan cita rasa tradisional yang manis dan gurih karena terbuat dari tepung beras dan santan. Khususnya, Solo dan Bandung dikenal sebagai tempat yang meriahkan serabi ini.
Namun, serabi telah berkembang dengan beragam variasi. Dulu hanya manis, kini serabi juga bisa dinikmati dengan rasa asin, berkat tambahan sosis atau mayones. Kabarnya, serabi ini mendapat pengaruh dari pedagang India yang tiba di Indonesia, memiliki kemiripan dengan kue Appam khas India, baik dalam bentuk maupun rasa.
Kue ini sangat populer di Indonesia karena memiliki tekstur luar yang renyah dan bagian dalam yang lembut dengan isian kacang hijau. Sejarahnya sangat kaya, berasal dari Tiongkok pada zaman dinasti Tang, dan telah dikenal di Indonesia sejak zaman Majapahit pada tahun 1045-256 SM. Di kota Mojokerto, yang merupakan pusat kerajaan Majapahit, kue ini bahkan dijuluki sebagai kota Onde-Onde dan masih menjadi oleh-oleh khas daerah tersebut hingga saat ini.
Kue tradisional ini dikenal dengan ciri khas gerobak siul yang dihasilkan melalui pengukusan kue putu. Mirip dengan onde-onde, kue putu juga memiliki akar dalam budaya China. Awalnya ditemukan pada zaman dinasti Ming, di negara asalnya disebut xian roe xiao long yang berarti kue kukus dengan isi kacang hijau dalam cetakan bambu. Namun, di Indonesia kue ini telah dimodifikasi dengan penambahan isian gula merah, yang lebih sesuai dengan selera lokal dan mudah ditemukan.
Kue Ku juga dikenal sebagai kue mata kebo atau kue Thok, adalah hasil perpaduan budaya Indonesia dan Tionghoa. Jika dilihat dari bentuknya, kue ini hampir mirip seperti cangkang kura-kura. Ternyata, ada filosofinya lho.
Dalam sejarahnya, masyarakat Tionghoa dahulu seringkali mengorbankan kura-kura hidup saat bersembahyang untuk hasil panen desa. Namun, karena jumlah kura-kura menurun, mereka menggantinya dengan kue berbentuk kura-kura yang disebut ang ku ko.
Kura-kura memiliki makna panjang umur dan kesehatan dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Ang ku ko diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia saat terjadi kontak budaya antara pedagang Indonesia dan pedagang Tionghoa pada zaman dahulu.
Ketika mendengar namanya, mungkin beberapa orang berpikir bahwa bika ambon berasal dari Ambon, Maluku. Tetapi sebenarnya, bika ambon adalah kue khas dari Medan, Sumatera Utara. Kue ini memiliki rasa manis dan tekstur lembut yang membuatnya menjadi kudapan favorit banyak orang. Menurut cerita, bika ambon berasal dari seorang penduduk Ambon yang pindah ke Malaysia dan membawa kue bika. Namun, ia memutuskan untuk menetap di Medan daripada kembali ke Ambon.
Kue lumpur namanya merujuk pada tekstur lembut dan licin yang mirip dengan lumpur. Bahan utamanya adalah santan, tepung terigu, air, margarin, dan gula, memberikan cita rasa yang manis. Asal usul kue ini menarik, karena diperkenalkan oleh bangsa Portugis saat menjajah Indonesia. Meskipun telah mengalami modifikasi dengan bahan lokal, inspirasinya berasal dari pasteis de nata Portugis yang terbuat dari custard susu dan kuning telur.
Nah itu dia sejarah menarik dari beberapa kue tradisional khas Indonesia. Apakah ada kue favorit yang kamu sukai?
